Bagi bangsa Indonesia, Nasionalisme adalah suatu sikap dan semangat rela berkorban untuk melawan bangsa lain demi bangsa sendiri yang timbul untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sejak abad ke 19-20 muncul benih-benih Nasionalisme pada bangsa Indonesia.

|
MICROTEACHING KELAS XIApr 2 2024 186 views Access to Canvas (Publicity) Everyone may post stickies |
URL | x | |
---|---|---|---|---|
Link |
Copy this HTML code and paste to your blog to link to this canvas. |
|||
Embed lino |
Copy this HTML code and paste to your blog to embed this canvas. |





Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia muncul sejak tahun 1908-1945.Baik yang bersifat kepemudaan, organisasi keagamaan, organisasi kedaerahan, organisasi gerakan profesi, organisasi sosial, maupun organisasi politik. Organisasi pergerakan Nasional memegang peran penting dalam memimpin perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaannya.




1. Kongres pertama terinspirasi dari semangat Sumpah Pemuda. Faktor pendorong dilaksanakannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama adalah keinginan para tokoh pergerakan perempuan untuk memperjuangkan kedudukan perempuan dalam bidang pendidikan, sosial dan kebudayaan.
Kongres tersebut merupakan hasil prakarsa tujuh organisasi perempuan.




2. Kongres kedua
20-24 Juli 1935 di Jakarta.
Keputusan-keputusan dalam kongres tersebut antara lain:
a) Dibentuk badan perserikatan dengan nama "Kongres Perempuan Indonesia" yang saat ini disebut KOWANI.
b) Tiap-tiap tiga tahun sekali diadakan Kongres Perempuan.
c) Pencanangan tentang kewajiban utama wanita Indonesia ialah menjadi "Ibu Bangsa", yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang lebih sadar akan kebangsaannya
d) Dasar sementara Kongres Perempuan Indonesia (KPI) yakni nasionalisme, sosialisme, dan keperempuanan.


2. Kongres Pemuda Kedua
a. Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk kebangsaan. Menurutnya terdapat beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat
b. Rapat kedua 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Anak-anak harus dididik untuk memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air. Anak-anak juga harus diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah atau pemaksaan.
c. Rapat ketiga dilaksanakan di gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. Hasil rapat ini berupa sebuah putusan yang kita kenal sebagai "Sumpah Pemuda". Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan bersatu yaitu bangsa Indonesia.






C. Bidang Pemerintahan
1. Terputusnya komunikasi pemerintah kolonial Belanda dengan negera induk Belanda sehingga adanya kelongggaran dalam kebijakan politik dan ekonomi di Indonesia.
2. Belanda menciptakan sistem pemerintahan yang lebih sentralistik dengan membatasi partisipasi pemerintahan lokal dalam pengambilan keputusan dan membatasi kebebasan politik. Hal ini yang memicu gerakan nasionalisme dan kemerdekaan.










Faktor Internal
1. Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus
2. Kemiskinan, kesengsaraan, dan kelaparan yang merajalela
3. Rasa senasib dan seperjuangan
4. Adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri
5. Kegagalan perjuangan di berbagai daerah
6. Perkembangan organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan
7. Perluasan pendidikan



